Hukum Memasak dan Mencuci Bagi Istri Oleh Syukur Widodo_ pondoklentera
|
dok. pondok.online syukur widodo |
pondoklentera_ Setelah menikah lelaki dan perempuan menjadi suami istri. Maka setelah menjadi suami istri keduanya memiliki tugas dan kewajiban yang menjadi tanggungjawab masing- masing.
2. Nafaqoh
3. Mu'asyaroh bil ma'ruf (memperlakukan dengan baik) dalam bahasa yang mudah difahami mu'syaroh bil ma'ruf menurut KH. Ahmad Zabidi, Lc al Hafidh Giriloyo Bantul Yogyakarta yaitu "seorang suami harus mampu menerima segala keadaan istri maupun kekurangannya. Maka suami harus di tambah sabarnya, di tambah sabarnya dan di tambah sabarnya". Kalau dalam istilah jawa "di ulur ususe". Allah SWT telah memerintahkan kepada para suami dalam Surat An Nisa ayat 19:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَـكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَآءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَاۤ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّاۤ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَا حِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَا شِرُوْهُنَّ بِا لْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِ نْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـئًـا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa yahillu lakum ang tarisun-nisaaa-a kar-haa, wa laa ta'dhuluuhunna litaz-habuu biba'dhi maaa aataitumuuhunna illaaa ay ya-tiina bifaahisyatim mubayyinah, wa 'aasyiruuhunna bil-ma'ruuf, fa ing karihtumuuhunna fa 'asaaa ang takrohuu syai-aw wa yaj'alallohu fiihi khoirong kasiiroo
"Wahai orang-orang yang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 19)
Kewajiban Istri:
1. Thoat (baca: taat) kecuali dalam hal kemaksiatan.
2. Tidak memasukkan kedalam rumah seseorang tanpa seizin dan ridho suami.
3. Menjaga Kemulian, Kekurangan dan harta benda suaminya.
Semoga bermanfaat, khulashoh kitab al Fiqhul Manhaji Bab Nikah "Makaanatul Usroti fil Islaami wa Ri'aayatihi laha". Wallahu a'lam bi showab.