Khutbah Jum'at; Makalah; News; Opini
Kultum Ramadhan Hikmah Puasa untuk Mewujudkan Kerukunan - pondoklentera
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kultum Ramadhan Hikmah Puasa untuk Mewujudkan Kerukunan - pondoklentera
dok. pondok.online |
Hikmah Puasa untuk Mewujudkan
Kerukunan
Oleh: Syukur Widodo, S.Pd.I
Puasa sebagai salah
satu ibadah yang wajib ditunaikan oleh umat yang beragama Islam. Menunaikan
ibadah puasa sebagai salah satu bentuk ta’bbudi ketaatan seorang hamba
kepada Allah SWT, puasa juga memiliki hikmah untuk mewujudkan kerukunan dalam
kehidupan berkeluarga, masyarakat dan bernegara. Hal ini bermuara dari ajaran
Rasulullah SAW untuk menjaga lisan dan tingkah laku, sebagai muara penilaian
baik buruk manusia dihadapan Allah SWT.
Sebagaimana hadits Rasulullahi
SAW:
عَنْ اَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قَالَ: خَمْسَةُ اَشْيَاءَ تُحْبِطُ الصَّوْمَ
(اَىْ تُبْطِلُ ثَوَابَهُ) اَلْكَذِبُ وَاْلغِيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ
وَاْليَمِيْنُ اْلغَمُوْسُ وَالنَّظَرُ بِشَهْوَةٍ.
“Dari Anas
Radhia Allahu ‘Anhu dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi Muhammad bersabda: ada
lima perkara yang bisa membatalkan atau menghilangkan pahala puasa yaitu
berdusta, menggunjing, mengadu domba, sumpah palsu dan dan melihat dengan
syahwat. (HR)”
Sedangkan dalam
hadits yang lain:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ اْلزُوْرِ
وَاْلعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةُ فىِ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
(رواه البجارى)
“Barang siapa
tidak dapat menahan ucapan jelek dan perbuatan jelek, maka bagi Allah tidak ada
hajat orang yang berpuasa hanya dengan menahan makan dan minum. (HR Bukhori)”
Dari
kedua hadits di atas Rasulullah SAW telah memberikan ajaran kepada umat Muslim,
agar puasanya mendapat pahala dari Allah SWT, maka seorang Muslim ketika sedang
berpuasa harus mampu menahan ucapan yang keji, jelek dan menyakitkan orang lain
serta harus mampu menahan perbuatan yang buruk yang tidak di ridhoi Allah SWT.
Bahkan Allah telah melarang dengan tegas perbuatan mencela, menghina dan
mengunjing orang lain. Sebagaimana firmat Allah SWT:
×@÷ur
Èe@à6Ïj9
;otyJèd
>otyJ9
“Kecelakaanlah bagi
Setiap pengumpat lagi pencela,(Al Humayah:1)”
Kalau melihat dhohir
hadits tersebut di atas seolah- olah isi dari hadits tersebut hanya berkaitan
antara Allah dan hambanya, maksudnya apabila seseorang menunaikan puasa masih
disertai dengan ucapan dan perbuatan yang buruk maka orang tersebut bisa jadi
puasanya sah secara syarat dan rukun puasa, akan tetapi tidak mendapatkan
pahala sama sekali. Dan puasanya hanya mendapat rasa lapar dan haus. Hal
tersebut mengandung hikmah, bahwa dengan menahan ucapan dan perbuatan buruk
ketika berpuasa mampu menumbuhkan kerukunan dalam kehidupan baik dalam
keluarga, masyarakan, maupun kehidupan bernegara. Bayangkan....bagaimana apa
bila dalam lingkungan rumah tangga Suami ataupun Isteri senantiasa mengucapkan
ucapan ataupun perbuatan yang tercela? Jawabannya hampir bisa dipastikan
kehidupan rumah tangga tersebut akan senantiasa diwarnai percekcokan, keserahan
dan ketidak saling percarayaan. Begitu juga apabila hal demikian terjadi dalam
kehidupan bermasyarakan tentu permusuhan akan tumbuh dimana- mana. Bagaimana
mungkin keluarga, organisasi dan pemerintah akan dapat membangun apabila
permusuhan dan perselisihan masih tumbuh subur?
Marilah pada kesempatan
Bulan Ramadhan kita belajar untuk melatih menahan ucapan dan pebuatan yang
tercela sehingga Puasa kita akan semakin sempurna dihadapan Allah SWT. Begitu
juga semoga dalam kehidupan sehari kita terbiasa menjauhkan diri baik ucapan
maupun perbuatan yang tercela, sehingga akan menumbuhkan kehidupan yang
harmonis, guyub dan rukun. Semoga Allah SWT memudahkan semua urusan kita. Amin Ya Mujibasaillin.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya