Langsung ke konten utama

Khutbah Jum'at; Makalah; News; Opini

Do'a Pelaksanaan Kegiatan Manasik Haji Usia Dini/ Taman Kanak - Kanak (TK) _ pondoklentera.com

Gambar
 Do'a Pelaksanaan Kegiatan Manasik Haji Usia Dini/ Taman Kanak - Kanak (TK) _ pondoklentera.com dok. pondoklentera.com Do’a Pelaksanaan Pelatihan Manasik Haji Taman Pendidikan Anak Anak Tahun 2024 أَ عُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ . Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim S egala puji dan syukur hanya kehadiratMu . Pujian yang tak terhingga, yang penuh dengan kemuliaan dan keagungan . Sehingga pada hari ini Engkau perkenankan kepada kami, melaksanakan kegiatan pelatihan manasik haji bagi anak- anak usia dini. Ya Fattahu Ya ‘ Alim Dengan ketulusan hati, kami mohon jadikanlah kegiatan ini, sebagai kegiatan yang penuh berkah, kegiatan yang m...

Pengaruh Media Sosial Terhadap Konflik Keagamaan di Masyarakat oleh Syukur Widodo _PondokLentera

 Pengaruh Media Sosial Terhadap Konflik Keagamaan di Masyarakat oleh Syukur Widodo _pondoklentera


dok. pondoklentera

Pengaruh Media Sosial Terhadap Konflik Keagamaan di Masyarakat


OLEH:

NAMA                   : SUKUR WIDODO, S.Pd.I

NIP                         : 198006292009011008

JABATAN             : PENYULUH AGAMA ISLAM AHLI MUDA

GOL                       : III/c

UNIT KERJA        : KANKEMENAG KABUPATEN PURWOREJO

 

 

 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN PURWOREJO

TAHUN 2023



ABSTRAK

Sukur Widodo, Pengaruh Media Sosial Terhadap Konflik Keagamaan di Masyarakat. Karya Tulis Ilmiah. Purworejo: Penyuluh Agama Islam Ahli Muda Kankemenag Kabupaten Purworejo.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh media social terhadap konflik keagamaan di masyarakat di wilayah Kabupaten Purworejo. Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berarti bagi upaya Kementerian Agama khususnya dan pemerintah pada umumnya, dalam rangka menciptakan kerukunan antar agama dan kerukunan umat beragama untuk menjaga NKRI.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar kondisi masyarakat di lingkungan Kab. Purworejo  serta penyebaran berita dan informasi di berbagai media social. Pengumpulan di lakukan dengan pengamatan dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan metode analisis induktif.

Hasil penelitian menunjukkan: 1). Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. 2). Konflik Keagamaan adalah perselisian atau pertikaian, yang berkaitan dengan nilai, klaim, dan identitas yang melibatkan isu, slogan maupun ungkapan keagamaan. Penyebab konflik adalah; perbedaan antar perorangan, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, perubahan sosial. 3). Media sosial sangat berpengaruh terhadap konflik keagamaan, dengan adanya berita palsu atau hoax. Karena memang ada yang diuntungkan dengan menciptakan berita- berita palsu.

  

          I.            Pendahuluan                                                                                                                                      

A.    Latar Belakang

Teknologi informasi, berkembang begitu cepatnya. Salahnya adalah adanya media social. Dengan media social manusia dengan mudah mendapatkan informasi, begitu juga juga sebaliknya. Dengan media social manusia dengan mudah dan cepat menyebarkan informasi.

Yang menjadi titik krusial permasalahan di sini adalah, tidak semua informasi atau berita yang disebarkan itu positif, bahkan banyak yang negatife. Sering berita yang diinformasikan sengaja di manipulasi dan putarbalikkan faktanya. Tentu hal ini, dapat menyebabkan konflik dimasyarakat.

Tentu hal di atas mencakup berita palsu atau hoax yang mengatasnamakan agama, maupun menggunakan identitas dan symbol agama. Maka, akan sangat mengganggu ketentraman dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, beragama dan bernegara.

Berkenaan hal- hal di atas, maka perlu penelitian “Pengaruh Media Sosial Terhadap Konflik Keagamaan”, supaya kita dapat mengetahui dampaknya. Minimal, mampu meminimalisir atau mereduksi konflik keagamaan itu.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa media social itu?

2.      Mengapa terjadi konflik keagamaan?

3.      Apakah ada pengaruh media social terhadap konflik keagamaan?

C.     Tujuan Penelitian

1.      Untuk memahami tentang media social.

2.      Mengetahui dampak positif dan negative media social, sebagai referensi dalam menyampaikan materi bimbingan dan penyuluhan.

 

                                                                                                                                         

    II.            PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Sosial

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.[1]

Maka dapat disimpulkan, media sosial merupakan sebuah sarana yang dapat digunakan untuk menyebarkan berita atau informasi seketika itu juga, kejadian atau peristiwa, opini dll, di belahan dunia manapun, tanpa sekat ruang dan waktu. Dari pengertian ini dapat kita fahami, bahwa media sosial memiliki dampak yang positif sekaligus dampat negative, tergantung dari pengguna serta tingkat pendidikan pengguna.

 

 

B.     Mengapa Terjadi Konflik Keagamaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.[2] Adapun konflik keagamaan dapat didefinsikan sebagai suatu perseteruan maupun pertikaian berkaitan dengan aksi damai maupun kekerasan fisik yang berkaitan dengan nilai, klaim, dan identitas yang melibatkan isu, slogan maupun ungkapan keagamaan.[3]

Maka, dapat ditarik kesimpulan dari pengertian di atas, bahwa konflik keagamaan adalah perselisihan dan pertentangan dengan diksi maupun symbol- symbol agama.

Faktor penyebab terjadinya konflik

Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial dalam kehidupan masyarakat. Berikut faktor-faktor penyebabnya:

1.      Perbedaan antar perorangan, dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat.

2.      Perbedaan kebudayaan, setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, seperti perilaku atau tata sikap. Konflik bisa terjadi karena kelainan tata sikap dan perilaku sosialnya. Jika tidak ada titik temu atau kesepakatan akan konflik akan meluas. Perbedaan kebudayaan identik dengan daerah yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan mereka yang berasal dari daerah yang sama memiliki kebudayaan yang berbeda karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidaklah sama. Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan bisa membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Pemikiran dan pendirian yang berbeda akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik bahkan kekerasaan sosial.

3.      Perbedaan kepentingan, adanya perbedaan kepentingan bisa menjadi munculnya konflik sosial. Karena kepentingan itu sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri. Ketika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka akan merasakan kepuasan. Sebaliknya ketika mengalami kegagalan dalam memenuhi kepentingannya maka akan menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun lingkungannya.

4.      Perubahan sosial, yang terlalu cepat Konflik sosial bisa terjadi dampak dari revolusi atau perubahan sosial yang terlalu cepat di masyarakat. Konflik adalah salah satu penyebab perubahan sosial yang cepat di atas. Bila kasus revolusi dijadikan acuan, konflik adalah faktor penggerak revolusi.

Sebuah revolusi biasanya diawali oleh rentetan atau gelombang aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan di masyarakat. Bahkan bisa terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.[4]

 

Dan memang konflik dalam kehidupan termasuk dalam ranah keagamaan, adalah kondisi yang tak bisa dihindarkan. Bahkan telah menjadi bagian dari fitroh umat manusia hidup di dunia yang hidup dengan perbedaan dan keragaman.

Sebagaimana di kemukakakan oleh M. Quroish Shihab. “Saudara keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah untuk seluruh makhluk, termasuk manusia. Sebagaimana Firman Allah SWT[5]: QS. Al-Ma'idah : 5: Ayat 48.[6]

Berdasar uraian di atas, maka keberagaman dan perbedaan merupakan sebuah keniscayaan, entah itu secara fisik, geografi, sosiologi antropologi, psikologi, pengetahuan serta pemahaman dan lain- lain. Keberagaman dan perbedaan manusia tersebut tentu merupakan sebuah potensi yang dapat menimbulkan konflik, dalam skala kecil maupun besar.

Terlebih Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Al An’am ayat 65:

قُلْ هُوَ الْقَا دِرُ عَلٰۤى اَنْ يَّبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَا بًا مِّنْ فَوْقِكُمْ اَوْ مِنْ تَحْتِ اَرْجُلِكُمْ اَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَـعًا وَّيُذِيْقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍۗاُنْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْاٰ يٰتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُوْنَ

 

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah yang berkuasa mengirimkan azab kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain." Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kekuasaan Kami) agar mereka memahami(nya)." (QS. Al-An'am 6: Ayat 65)[7]

 

Pada Surat Al Maidah ayat 48 Allah telah menjelaskan bahwa Allah sengaja menciptakan adanya keberagaman, sebagai ujian bagi manusia. Selanjutnya pada Surat Al An’am ayat 65 Allah Kuasa untuk mengadzab manusia dengan konflik, yaitu; mempertemukan satu golongan dengan golongan lain yang saling merasakan keganasan. Hal ini bisa dimaknai saling menghujat, mencaci dan menyebarkan fitnah atau hoax yang berbau agama. Yang paling parah adalah saling bunuh, yang bisa berimplikasi kategori dosa besar apabila membunuh tanpa haq.

Dalam kehidupan di dunia ini, tidak akan terlepas dari konflik, dalam sekala kecil maupun besar. Maka, konflik harus mampu diredam, diminimalisir dan dimanage. Disinilah pentingnya pemimpin, bahkan Rosulullah SAW., memerintahkan untuk menunjuk pemimpin jika kita ada 3 orang lebih.

C.     Pengaruh Media Sosial Terhadap Konflik Keagamaan

Sebagaimana di sampaikan oleh Rhenald Kasali pada Canal Youtubenya Rhenal Kasali “Donald Trump Akhirnya Ditangkap. Situasi Global Berubah Lagi”, dampak dari berita disampaikan secara fake (baca; palsu), maka akan menimbulkan: pertama, mendistorsi kebenaran. Kedua, mengikis kepercayaan public kepada para pemimpin dan tokoh- tokoh public. Ketiga, mengancam keselamatan umum merusak reputasi dan juga keamanan nasional. Keempat, menimbulkan ketidakpastian informasi. Kelima, menimbulkan situasi paradoks.

Deep Fakes: A Looming Challenge for Privacy Democracy, and National Security “Chesney & Citron (2018)” Ada pihak yang diuntungkan dengan menciptakan berita- berita palsu[8]

 

Dari uraian di atas,  maka media social dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan berita atau informasi palsu. Maupun untuk memutar balikkan fakta (perang hibrida) dengan tujuan konflik itu sendiri. Karena, dalam kehidupan ini memang ada fihak- fihak yang menginginkan konflik dengan tujuan- tujuan tertentu.

Keberadaan media social inilah, yang dapat dimanfaatkan secara efektif, smart dan cepat serta signifikan untuk mempengaruhi perselisihan atau pertikaian dengan simbol maupun atribut agama.

Maka dalam bermedia social kita harus, mengecek kebenaran berita (tabayyun) dan bijak dalam bermedia social. Sehingga konflik keagamaan tidak sampai merusak kerukunan dan persatuan bangsa. Meminjam istilah antropologi ada istilah culture lag (ketertinggalan/ ketimpangan budaya). Hal ini tentu akan memperkeruh konflik keagamaan dimasyarakat, sebagai dampak dari lahirnya handphone dan media social.

Untuk itu Penyuluh Agama Islam harus mampu menguasai media social, untuk mewarnai serta meredam kesimpangsiuran berita, informasi keagamaan yang beredar dimasyarakat. Karena memang itu memang bagian dari tupoksi penyuluh agama islam.

                     III.            Penutup                                                                                                                                   

A.    Kesimpulan

1.      Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

2.      Konflik Keagamaan adalah perselisian atau pertikaian, yang berkaitan dengan nilai, klaim, dan identitas yang melibatkan isu, slogan maupun ungkapan keagamaan. Penyebab konflik adalah; perbedaan antar perorangan, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, perubahan sosial.

3.      Media sosial sangat berpengaruh terhadap konflik keagamaan, dengan adanya berita palsu atau hoax. Karena memang ada yang diuntungkan dengan menciptakan berita- berita palsu.

B.     Saran

1.      Penyuluh Agama Islam harus mampu menguasai media social dan mewarnai media sosial.

2.      Penyuluh harus menjadi pelopor serta mengajak masyarakat untuk bijak dan tabayyun terhadap berita dan informasi yang berkembang.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/konflik-

 

https://www.merdeka.com/sumut/7-jenis-media-sosial-lengkap-penjelasan-dan-contohnya-kln.html.

 

http://www.pskp.or.id/2020/08/06/konflik-agama-dan-krisis-intoleransi-tantangan-atau-mimpi-buruk-keberagaman-indonesia/#:.

 

https://youtu.be/GzrDaXns8Ww

 

M. Quroish Shihab https://www.liputan6.com/news/read/3003091/quraish-shihab-keragaman-itu-keniscayaan-yang-dikehendaki-allah

 

Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

 



[3] http://www.pskp.or.id/2020/08/06/konflik-agama-dan-krisis-intoleransi-tantangan-atau-mimpi-buruk-keberagaman-indonesia/#

[5] M. Quroish Shihab https://www.liputan6.com/news/read/3003091/quraish-shihab-keragaman-itu-keniscayaan-yang-dikehendaki-allah.

[7] * Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

[8] https://youtu.be/GzrDaXns8Ww

PondokLentera

Arti Syukur, Makna Syukur dan Cakupannya Syukur - pondoklentera

Perintah Menuntut Ilmu dan Keutamaan Ilmu dalam Islam _ PondokLentera

Khutbah Jum'at Singkat Bahasa Jawa Tentang Puasa Ramadhan _ pondokLentera

Profil Pondok Pesantren Roudlotul Huda Desa Lubanglor Kec. Butuh Kab. Purworejo Jateng_PondokLentera

Khutbah Jum'at Bahasa Jawa Njagi Kerukunan Masyarakat

Hukum Memasak dan Mencuci bagi Istri - PondokLentera

Peran Penyuluh Agama Islam dalam Pemberdayaan Ekonomi - pondokLentera